Yang Mulia, Saudara-saudara sekalian.
Kita datang dari jauh, dari yang ada di belakang dan di dalam diri kita, dari bahasa yang berbeda, dari negara-negara yang saling mengasihi. Di sinilah kita, berkumpul di Stockholm, di malam yang menjadi pusat perhatian dunia. Kita datang dari kimia, dari mikroskop, dari cybernetics, dari aljabar, dari barometer, dari puisi untuk disusun di sini. Kita datang dari kegelapan laboratorium kita sendiri, demi menemui panggilan cahaya yang menghormati kita dan saat ini begitu menyilaukan pandangan kita. Bagi para peraih nobel, hal demikian adalah sebuah pernyataan sukacita sekaligus rasa sakit.
Tapi sebelum mengucapkan terima kasih, sebelum menghirup napas, harus saya kumpulkan pecahan diri saya sendiri, jika Anda berkenan, turut mengambil bagian diri saya yang jauh dari tempat ini, kembali ke negara saya dan sekali lagi pergi mengembara di malam dan pagi buta menuju tanah kelahiran saya.
Saya kembali ke jalan-jalan di masa kecil, kembali ke musim dingin di Amerika Selatan, kembali ke kebun lilac dari Araucania, ke gadis pertama yang saya rengkuh dalam dekapan, ke lumpur di jalan-jalan yang tidak mengenal paving, ke jerit lirih orang Indian yang ditinggalkan penjajah kepada kami, kembali ke sebuah negara, benua gelap yang mencari cahaya. Dan jika kemilau cahaya terang dari tempat perayaan ini menyeberangi tanah dan lautan untuk menerangi masa lalu saya, mereka juga akan menerangi masa depan bangsa Amerika, yang membela hak mereka demi martabat, kebebasan dan kehidupan.
Saya adalah perwakilan dari sebuah zaman dan dari sebuah perjuangan masa kini yang mengisi puisi saya. Anda sekalian akan memaafkan saya, jika saya tambahkan rasa terima kasih ini demi menutupi segala yang saya miliki, bahkan demi bumi yang terlupakan ini, pada detik-detik membahagiakan dalam hidup saya tampak lebih nyata dari frase sendiri, lebih tinggi dari rantai gunung, lebih luas dari lautan. Saya bangga menjadi bagian dari massa yang besar ini, bukan bagian dari yang sedikit tetapi bagian dari yang banyak, yang kehadiran mereka tak tampak hingga mengelilingi saya di sini, hari ini.
Atas nama setiap orang yang hadir dan atas nama saya sendiri, saya ucapkan terima kasih kepada Swedish Academy untuk kehormatan yang telah ditujukan kepada saya hari ini, untuk pekerjaan saya sebagai seorang penyair. Saya juga berterima kasih kepada negara ini dengan hutan-hutan dan saljunya yang dalam, yang perasaannya setara akan cinta dan perdamaian, keseimbangan dan kemurahan hatinya mengesankan dunia. Saya ucapkan terima kasih dan akan kembali ke pekerjaan saya, kembali ke lembar-lembar kertas kosong yang setiap hari menanti kita, para penyair, agar mengisinya dengan darah dan kegelapan kita, karena darah dan kegelapan itu puisi ditulis, maka puisi harus ditulis.
Dari Les Prix Nobel en 1971, Editor Wilhelm Odelberg, [Yayasan Nobel], Stockholm, 1972
sumber: http://www.nobelprize.org/nobel_prizes/literature/laureates/1971/neruda-speech.html
Diterjemahkan oleh Irwan Segara
Leave a Reply