Kita Takkan Tidur
Tak bakal ada yang tidur sekejap pun tahun ini
hingga kita memperbaiki segala kekacauan ini
Tak bakal ada kelopak mata terkatup
sampai kita tiba ke dasarnya
Kita tak bisa hanya menyaksikan saat kau runtuhkan segalanya
Kita tak bisa hanya diam ketika kau timbulkan badai
Kita tak bisa hanya menatap saat kau robohkan tembok
Kita tak bisa sedekap saja ketika kau masak yang tak sedap
Hari saat kau serang nenek, kita tak berbuat apa-apa
Suatu hari pula kau jual susu sapi keluarga, kita tak berbuat apa-apa
Baru kemarin kau bakar lumbung keluarga, lagi-lagi kita tak berbuat apa-apa
Dan, sekarang, hari ini?
Hari ini kau bakal buang hajat di sumur?
berak di sumur?
berak di sumur air keluarga?
Iya, iya
Di tempat kerja, sepanjang hari, di sana “iya, iya”
Itulah bahasa resmi di sana
Di rumah, sekeluarga menjawab “iya, iya”
Itu bahasa baru anak dan orang tua
Di tempat ngebir, ke mana pun kau belok “iya, iya”
Itu bahasa terbaik bercakap dan berbantah
Rapat-rapat politik dan segala pertemuan “iya, iya”
Untuk memahami politik sebaiknya beginilah berbahasa
Di ranjang, sebelum tidur, sekali lagi “iya, sayang”
Keinginan gampang dibikin dan lebih cepat terkabul dalam bahasa ini
Mungkin-entahlah-mungkin di sana, di surga
Di sana juga “iya, iya” di mana-mana, dan chiSona?
Sangat pantang
Leave a Reply