Puisi-puisi Mochammad Aldy Maulana Adha

Simfoni Noir yang Kutemukan dari Mas-Mas Pied-Noir

bagaimana jika makna
hanyalah talang air
di mata musim panas—
di tengah-tengah gurun
yang bahkan tak pernah
berpapasan dengan embun?

& bagaimana jika derita
hanyalah hujan malam hari
yang pasti reda, tetapi takkan
membidani kelahiran pelangi?

masihkah kau berbahagia &
menegasikan sayat urat nadi?

: wahai filsuf, o mengapa pula
kehendak untuk bunuh diri
itu begitu seksi?

omong-omong, filsafat barat
tampak sangat pucat … ya?
hahahahahahahahahaha
mari berangkat ke timur
demi mencari sumur.

(2022)

 

Kehendak untuk Ngakak

apakah kau ingin tertawa
untuk dunia tipu-tipu ini?
tertawa untuk semua
teka-tekinya? tertawa
untuk penderitaanmu juga,
kau manusia si paling komedi,
terlucu, si paling jenaka, si
paling hahaha?—dunia ini
adalah kehendak untuk ngakak
—& tak ada yang lain selain itu!
& kau sendiri juga adalah
kehendak untuk ngakak—
& tak ada yang lain selain itu!

(2022)

 

Lubang dari Seluruh Langit

harapan adalah makhluk berkaki
4 bukan kucing yang lompat dari
gedung-gedung tingkat lantai 15
lantas gontai & mati dengan pulas.

(2022)

 

Sajak Anak-Anak dari Musim Panas yang Lain

aku ingat candytuft,
bunga yang terdengar
manis itu. tumbuh lalu luruh di
setiap tuts piano, gesekan senar cello,
deru padang ilalang, & kemalangan
pada pita suaramu yang begitu falsetto.

sebentar, mengapa pula
buku pantoneku pancarkan
adjektiva kuning yang tak perlu?

mungkin ia lupa, saat itu
akhir juni yang lindap, kita
eja tangis secara ensiklopedis
agar suatu juli—mata kita idap
tritanomali. seperti mengajak
menolak orkestra kebiruan2
yang sama sekali tak terelakkan.

: Tiersen, kunci apakah kelirisan?

(2022)

 

Kita Punya Konvensi:

telinga kiri van Gogh
cintai nyanyian matahari
sedang matahari cintai
lukisan bunga matahari
karya tangan van Gogh

& tak ada ketololan
yang lebih besar dari
coba cintai The Starry Night
& membenci nomina malam hari.

(2022)

 

Tuhan Tak Pernah Mati, Kita Hanya Membuatnya Pingsan

ha ha

(2022)

 

Mochammad Aldy Maulana Adha lahir di Bogor, Jawa Barat—pada 27 Maret 2000. Seorang Pengarang, Penerjemah, Ilustrator, & juga Redaktur Omong-Omong Media. Bisa disapa melalui: email- genrifinaldy@gmail.com; instagram-@genrifinaldy; twitter-@mochaldyma